fiacentral.com |Pekanbaru – Pada bulan Shofar tahun keempat hijriah, peristiwa ini terjadi ketika itu datang Abu Barro` ‘Amir bin Malik menemui rasulullah di Madinah. Kemudian oleh beliau diajak memeluk Islam. Ia tidak menyambutnya, namun juga tidak menunjukkan sikap penolakan dan permusuhan.
Demikian Tausiyah Qobliyah Dzuhur yang di sampaikan oleh Ustadz Chairul Ichwan SPDI sekira pukul 12.30 Wib di Masjid Al- Mizan Kejaksaaan Tinggi Riau.
Lebih lanjut, Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan setelah merasa sedikit tenang dengan jaminan yang diberikan oleh Abu Barro’, kemudian rasulullah mengutus 70 orang sahabat ahli baca Al-Qur’an, termasuk pemuka kaum Muslimin pilihan.
Rombongan ini dipimpin oleh al-Mundzir bin Amr dari Bani Sa’idah. Mereka berjalan bersama Abu Barro’ di siang hari, sepanjang perjalanan mereka selalu membeli makanan dan dibagikan kepada penduduk yang mereka lewati seraya membacakan Al-Qur’an kepada penduduk tersebut.
Pada malam harinya mereka tiba di sebuah tempat bernama Bi`r Ma’unah, sebuah daerah yang terletak antara wilayah Bani ‘Amir dan kampung Bani Sulaim.
Setibanya di sana, mereka mengutus Harom bin Milhan, saudara Ummu Sulaim bintu Milhan untuk membawa surat rasulullah kepada musuh Alloh yakni ‘Amir bin Thufail.
Namun ‘Amir bin Thufail tidak menghiraukan surat itu, ia tak mau membacanya bahkan memberi isyarat agar seseorang membunuh Harom.
Lantas Harom pun ditikam dari belakang. Ketika Harom melihat darah, dia berkata: “Allohu Akbar, Demi Robb Ka’bah, aku telah beruntung.” jelas Ustadz Chairul Ichwan menutup Tausiyahnya.
Terpisah, Kepala Seksi Penerangan Hukum bidang Intelijen Kejaksaaan Tinggi Riau Bambang Heripurwanto SH., MH. saat dikonfirmasi terkait tausiyah Qobliyah Dzuhur yang di ikuti oleh Pegawai beragama Islam dilingkungan Kejaksaaan Tinggi Riau membenarkan bahwa kegiatan Religius tersebut sudah terlaksana dengan tertib aman dan lancar.
Ya, Kegiatan Tausiyah Qobliyah Dzuhur berjalan dengan tertib aman dan lancar, tukas Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto. (Man)